Kami lama saling berpandang, saling berlari, saling meluapkan isi
hati dan pikiran. Aku memperhatikannya, kupu-kupu yang sangat indah.
Cantiknya tak jauh beda dengan bunga-bunga indah yang bermekaran di
taman. Dia berlari gesit sambil mengepakkan sayapnya yang membentang
penuh pesona…
.
Tapi semua itu tak lama, kini dia terbang. Bukankah aku tahu bahwa ia tak akan bertahan? Ia tak akan mungkin menungguku, karena aku tak memiliki sayap sepertinya. Dia terbang, karena disana ada begitu banyak bunga yang lebih indah, menantinya…
.
Dan akupun tak mungkin menunggunya disini, karena diapun tak pernah tahu dan tak pernah mau tahu jika aku menunggunya. Dia terbang, dan aku berlalu mengejar waktu, yang sudah sekian lama tertinggal…
.
Yah, dia terbang… meraih mimpi dan harapannya…
.
Esok, jikapun kami bertemu, aku akan tetap sama, tak akan pernah menahannya… terbang…
.
Tapi semua itu tak lama, kini dia terbang. Bukankah aku tahu bahwa ia tak akan bertahan? Ia tak akan mungkin menungguku, karena aku tak memiliki sayap sepertinya. Dia terbang, karena disana ada begitu banyak bunga yang lebih indah, menantinya…
.
Dan akupun tak mungkin menunggunya disini, karena diapun tak pernah tahu dan tak pernah mau tahu jika aku menunggunya. Dia terbang, dan aku berlalu mengejar waktu, yang sudah sekian lama tertinggal…
.
Yah, dia terbang… meraih mimpi dan harapannya…
.
Esok, jikapun kami bertemu, aku akan tetap sama, tak akan pernah menahannya… terbang…
